Kamis, 28 Maret 2013

laporan diagnostik kesulitan belajar



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan puji serta syukur serta atas rahmat dan hidayah dari Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan apapun. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kembali kejalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Semoga apa-apa yang telah kita perbuat senantiasa mendapatkan ridhoa dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi kita di kemudian hari. Karena sesuatu yang baik adalah milik Allah SWT dan sesuatu yang kurang baik senantiasa tak luput dari kesalahan manusia yang tenpatnya salah dan lupa. Mudah-mudahan  hasil ini memcerminkan kita kearah yang lebih baik lagi dan terus berusaha semampu kita untuk memberikan yang terbaik. Amin

Wassalamualaikum. Wr. Wb



Banda Aceh 16 Mei 2012


Penulis









KATA PENGANTAR..................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 3
-          Pendahuluan............................................................................................... 4
  
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 4
1.      Tabel Tingkat Kesulitan Belajar........................................................... 4
2.      Tabel Tingkat Kesulitan Belajar Dalam Bentuk Persen....................... 6
3.      Grafik Tingkat Kesulitan Belajar......................................................... 7
4.      Tabel Alasan Siswa Untuk Mata Pelajaran Yang Berkreteria
Sangat Sulit Dan Sulit.......................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 11





BAB I
PENDAHULUAN

Keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas merupakan dambaan setiap orang. Berhasil berarti terwujudnya harapan. Hal ini juga menyangkut segi efisiensi, rasa percaya diri, ataupun prestise. Lebih-lebih bila keberhasian tersebut terjadi pada tugas atau aktivitas yang berskala besar. Namun perlu disadari bahwa pada dasarnya setiap tugas atau aktivitas selalu berakhir pada dua kemungkinan : berhasil atau gagal.
Belajar merupakan tugas utama siswa, di samping tugas-tugas yang lain. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh siswa yang bersangkutan, tetapi juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal. Untuk itu diperlukan persyaratan yang memadai, yaitu persyaratan psikologis, biologis, material, dan lingkungan sosial yang kondusif.
Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, maka kegagalan juga dapat terjadi pada setiap orang. Beberapa wujud ketidak berhasilan siswa dalam belajar yaitu : memperoleh nilai jelek untuk sebagian atau seluruh mata pelajaran, tidak naik kelas, putus sekolah (dropout), dan tidak lulus ujian akhir.
Kegagalan dalam belajar sebagaimana contoh di atas berarti rugi waktu, tenaga, dan juga biaya. Dan tidak kalah penting adalah dampak kegagalam belajar pada rasa percaya diri. Kerugian tersebut bukan hanya dirasakan oleh yang bersangkutan tetapi juga oleh keluarga dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu upaya mencegah atau setidak tidaknya meminimalkan, dan juga memecahkan kesulitan belajar melalui diagnosis kesulitan belajar siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan.



BAB II
HASIL LAPORAN

            Data ini diperoleh melalui pembagian angket di Sekolah Madrasah Tsanawiyah MTs Negeri Model Banda Aceh. Angket diberikan pada tanggal 14 Mei 2012 di kelas VII-XI hari selasa. Secara terperinci kesulitan-kesulitan belajar siswa pada pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut :

1.      Tabel Tingkat Kesulitan Belajar Siswa di MTs N Model Banda Aceh



No.
Mata Pelajaran
Tingkat Kesulitan
Sangat Sulit
Sulit
Tidak Sulit
1.
Matematika
7
17
10
2.
Bahasa Indonesia
1
9
24
3.
Bahasa Inggris
3
10
21
4.
Biologi
2
9
23
5.
Fisika
18
8
8
6.
PPKN
2
11
21
7.
IPS
9
12
13
8.
Pengetahuan Agama
0
2
32
9.
Bahasa Arab
2
4
28
10.
Sejarah kebudayaan islam
2
16
16
11.
Qur’an Hadist
0
0
34
12.
Fiqih
0
3
31
13.
Aqidah Akhlak
0
2
32
14.
Senibudaya (kesenian)
0
2
32
15.
Bimbingan dan Konseling
0
3
31
16.
Penjaskes
3
7
24
JUMLAH
49
115
380
NB: 34 orang siswa yang mengisi angket

2.      Tabel Tingkat Kesulitan Belajar Siswa Dalam Persen (%). MTsN Model Banda Aceh

No.
Mata Pelajaran
Tingkat Kesulitan
Sangat Sulit
Sulit
Tidak Sulit
1.
Matematika
20.58 %
50 %
29.41 %
2.
Bahasa Indonsia
2.94  %
26.47 %
70.58 %
3.
Bahasa Inggris
8.82 %
29.41 %
61.76 %
4.
Biologi
5.88  %
26.47 %
67.64  %
5.
Fisika
52.94 %
23.52 %
23.52 %
6.
PPKN
5.88 %
32.35 %
61.76 %
7.
IPS
26.47 %
35.29 %
38.23 %
8.
Pengetahuan Agama
0 %
5.88 %
94.11 %
9.
Bahasa Arab
5.88 %
11.76 %
82.35 %
10.
SKI
5.88%
47.05  %
47.05 %
11.
Qur’an Hadist
0  %
0  %
100 %
12.
Fiqih
0 %
5.82 %
91.17%
13.
Aqidah Akhlak
0 %
5.88  %
94.11 %
14.
Senibudaya (kesenian)
0  %
5.88 %
94.11%
15.
Bimbingan dan Konseling
0 %
8.82 %
91.17 %
16.
Penjaskes
8.82 %
20.58 %
70.58 %
JUMLAH
144.11%
338.23 %
1117.64%

NB:  Cara Mencari Persen (%)
Jumlah Tingkat Kesulitan     X 100
        Jumlah siswa
 









3.      Grafik Tingkat Kesulitan Belajar. MTs Negeri  Banda Aceh  Kelas VII-X1







4.      Tabel Alasan Siswa Untuk Mata Pelajaran  Yang Berkriteria Sangat Sulit Dan Sulit

NO
Mata Pelajaran
Alasan Kesulitan
1
Matematika
Ø  Tidak terlalu mengerti, kerena tidak suka.
Ø  Tidak bisa di bagian aljabar dan linear
Ø   Terlalu banyak materi dan rumus dan susah berhitung
Ø  Otak tidak bisa dengan rumus
Ø  Membinggungkan
Ø  Penghitungan dengan teiliti
Ø  Salah satu semua jadi salah
Ø  Gurunya ketika mengajar seperti marah, dan siswa seperti tertekan
Ø  Tidak suka mencari-cari
2
Bahasa Indonesia
Ø  Banyak materi dan menghafal
Ø  Gurunya dan pelajaran
Ø  Tidak suka pelajarannya
3
Bahasa Inggris
Ø  Tidak tau artinya
Ø  Tidak banyak menguasai kosa kata (vocabulary).
Ø  Tidak suka Bahasa Inggris
Ø  Gurunya kurang terampil


4
Biologi
Ø  Tidak suka di praktikum
Ø  Banyak bahasa latin
Ø  Gak suka membahas masalah sel
Ø  Menghafal rumus senyawa

5
Fisika
Ø  Tidak memiliki bakat dalam fisika
Ø  Terlalu banyak rumus, dan guru tidak cakap dalam mengajar
Ø  Susah memahami
Ø  Banyak nya rumus, dan membenci pelajaran fisika.
Ø  Gurunya tidak memberi semangat kepada siswa
Ø  Kurang mengerti tentang penjelasan guru
Ø  Gurunya sibuk sendiri

.
6
PPKN
Ø  Banyaknya UUD 1945
Ø  Banyak yang tidak mengerti
Ø  Menghafal pasal-pasal
Ø  Banyak bahasa politik
7
IPS
Ø  Banyak materi, dan banyak menghafal
Ø  Tidak suka geografi
Ø  Pelajaran yang diajarkan berpindah-pindah
Ø  Gurunya tidak enak, dan suka cemberut

8
Pengetahuan Agama
Ø  Terlalu banyak pelajarannya
9
Bahasa Arab
Ø  Tidak mengerti dengan kata-katanya
Ø  Saya tidak mengerti Dhamir Fi’l dll.
Ø  Dari SD kurang ditekankan
10
SKI
Ø  Sulit menghafal karena tahun sejarah dan nama orang
Ø  Gurunya sangat kejam
Ø  Nilai saya jelek
11
Qur’an Hadist
Ø  -
12
Fiqih
Ø  Terlalu banyak harus diingat
Ø   
13
Aqidah akhlak
Ø  Banyak ayat nya
14
Senibudaya
Ø  Saya tidak bisa mewarnai
15
Bimbingan dan Konseling
Ø  Banyak menghafal
16
penjaskes
Ø  Banyak mengahabiskan tenaga dan sakit tulang
Ø  Olahraganya itu itu aja, seperti bola voli
Ø  Teori nya monoton hanya olahraga keras saja (b.voli, spk bola, basket)









BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil laporan hasil angket diatas bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam bidang tertentu, yang masing-masing memiliki sebab yang berbeda dan unik. Gejala kesulitan belajar siswa dapat di lihat dari angket yang kelompok berikan kepada siswa, mereka memiliki alasan tertentu dan berbeda-beda ini merupakan baik itu berupa susah memahami pelajaran dan bahkan ada yang mengatakan proses guru dalam mengajar tidak enak ( tidak memiliki keterampilan dalam mengajar), ini merupakan kesulitan belajar, yang harus kita evaluasi sebab-sebabnya. Siswa yang merasa kesulitan belajar tersebut harus diberi arahan dan diberi bantuan oleh guru bimbingan dan konseling yang ada disekolah. Dan diberikan pengajaran remedial kepada siswa.
 Apa yang dipaparkan di atas dapat dinyatakan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan yang memerlukan perencanaan yang matang, yang memerlukan waktu, tenaga, dan juga biaya.Oleh karena itu diagnosis kesulitan belajar siswa hendaknya menjadi bagian dari program kerja lembaga pendidikan. Bila hal ini dapat terlaksana dengan baik niscaya kesulitan-kesulitan belajar siswa ada sekolah dapat dicegah dan diatasi. Dan tercapainya tujuan belajar.

1 komentar: